• aida: Juli 2007

    Selasa, 31 Juli 2007

    Mayday: Sedikit Cerita Dari Buruh KONI Jatim


    Nggak terasa sudah 7 bulan aku jadi buruh di KONI Jatim. Buruh?? aku lebih suka menyebutnya seperti itu, bukan karena ikut-ikutan gegap gempita momen May Day. Tapi memang aku ngerasa seperti itu, buruh dari sebuah sistem yang sudah ada, sehingga hanya buruh yang bilang "siap pak akan segera selesai!!" hanya buruh yang akan menerima gaji bulanan, dan hanya buruh yang mau disuruh-suruh. Bukan menjadi soal ketika kita melakukan semuanya dengan ikhlas, toh itu juga pilihan kita sendiri. Oke sekarang aku lanjutin ya ceritaku selama menjadi buruh di KONI Jatim.
    Mungkin bagi kalian yang nasibnya sama seperti aku, waktu 7 bulan untuk menjadi buruh itu bukan waktu yang sebentar. Kalo di tulis dalam hitungan hari maka kurang lebih akan ada 140 hari (sandart 5 hari kerja) waktu kita habiskan untuk menjadi buruh. Nah waktu selama itu logikanya sudah banyak produk-produk nyata yang kita hasilkan untuk memberikan kontribusi bagi company/institusi kita mengabdi. Tapi tidak untuk aku, selama 7 bulan aku menjadi buruh sangat sedikit produk nyata dr pekerjaanku yang telah aku hasilkan.
    kenapa bisa begitu?sistem yang membuat aku seperti itu. Sistem institusi yang digawangi oleh para orang-orang tua 'konservatif'. Sistem yang digawangi oleh para orang tua eks pejabat, sehingga yang ada hanya 'Let it flow'. Sistem yang jauh dari kata profesionalisme, sehingga yang ada hanya "alah sekedarnya saja,amanah di KONI kan hanya sambilan".
    Dinamisasi, tantangan pekerjaan, merupakan barang mewah selama aku jadi buruh KONI, ya sih mungkin ada tantangannya tapi tantangan bukan untuk membuat ide-ide baru yang mendapat support sepenuhnya dari atasan, karena mereka selalu bilang "alah yang biasa aja", yang ada malah tantangan untuk membuat diriku 'nyaman' untuk pekerjaan ini. Tepatnya tantangan agar diriku terbiasa dengan ritme pekerjaan yang lebih sering "Nggambasnya" (meminjam istilah arek2 komunikasi angkatan 2002) dari pada rush hournya. Tantangan agar membuat diriku nyaman dengan stagnannya ide-ide segar yang keluar dari partner kerja.
    Nggak terasa ternyata selama 7 bulan aku telah mengalami apa yang namanya "pembentukan karakter", aku rasa diksi itu lebih tepat untuk menggambarkan bagaimana aku selama menjadi buruh sangat dininak bobokan dengan yang namanya etos kerja -maaf- 'pegawai negeri'. Etos kerja yang "datang, absen, nunggu jam pulang deh", bisa jadi mungkin posisiku emang ga begitu banyak kerjaan. Tapi yang lebih parahnya lagi qudwah (teladan) dalam hal ini para bos-bosnya (baca:pengurus) habitnya lebih parah lagi; datang, makan dan pulang. Maklumlah mereka kan pejabat...padahal jobdesk mereka disini bukan sebagai pejabat tapi sebagai pelayan atlet. ya ga salah dung kalo prestasi olahraga Indonesia 'ecek-ecek' karena manajemen yang diterapkan juga 'ecek-ecek'. Pemandangan seperti inilah yang menjadi makanan sehari-hariku, benar-benar 'pembentukan karakter" bukan?, sekali lagi aku hanya BURUH maka aku hanya bisa menerima semuanya begitu saja!!
    Dan hari ini aku dibangunkan dari ninak boboku selama ini, kegelisahan mulai menjangkiti diriku lagi (sebelumnya sudah pernah). Apa yang bisa aku lakukan?? kemanakah idealismeku?? haruskah aku diam saja? (diam untuk tetap menjadi BURUH pun diam dengan bobroknya lingkungan disekitarku)
    "Ya Allah Ampuni Aku...."
    Terimakasih untuk: Mas 'Ingki' (Kompas) dan Pak Fonzir atas obrolan yang menjadi stimuliku untuk bangun dari keninak boboanku...
    istilah Planet: Nggambas=Nanggur

    -3 mei 2007-

    I Miss Him So Much....


    Entah kenapa setiap mulai mengingatnya jatungku langsung berdegup kencang, mata mulai berkaca-kaca dan memori indah bersamanya akan terdisplay apik di kepalaku..
    kini ia telah pergi......
    jasadnya memang telah pergi tapi tidak untuk cintanya....
    ya rabbana apakah ia bahagia disana??
    Sebahagia kami orang2 terkasihnya yang selalu rindu akan belaian lembut tangannya.
    Sebahagia aku ketika sorot mata dan cengkraman kuat tangannya menggendongku untuk mengantarku ke kamar mandi sebelum beranjak ketempat tidur.
    Sebahagia aku ketika tangan lembut itu menyentuh dahiku seraya berkata "ayo cepet minum obat!!"
    Sebahagia aku ketika ketegaran dan ketelatenannya mendampingiku saat-saat aku melalui masa tersulitku di Rumah Sakit.
    Sebahagia aku ketika aku melihat baju seragam sekolah pertamaku telah selesai dijahitnya, walaupun semalaman ia tidak tidur untuk menyelesaikannya
    Sebahagia aku ketika beliau selalu mengantarku pergi kesekolah dan menjemputku tepat waktu
    Sebahagia aku ketika ia dengan bahagia mengambil raportku
    sebahagia aku ketika pertama kali beliau mengantarku untuk kali pertama aku belajar hidup mandiri dengan memilih kos daripada pulang pergi sekolah-rumah
    Sebahagia aku ketika ia dengan senang hati menjahitkan baju dan kancing bajuku yang lepas
    Sebahagia aku ketika beliau mau memenuhi keinginanku untuk membuatkan 'sambal bawang' dan tempe goreng buatannya
    Sebahagia aku ketika beliau selalu menelfonku untuk menanyakan kabarku, tentunya dengan password kebanggaannya "hallo surabaya, bisa bicara dengan aida?"
    Sebahagia aku ketika beliau selalu menanyaiku "kapan pulang nak?"
    Sebahagia aku ketika beliau selalu antusias untuk menjemput dan mengantarku ke stasiun saat aku pulang atau kembali dari Surabaya.
    Ya Rabbana apakah ia bahagia disana?!
    aku benar-benar merindukannya...
    Laki-laki itu tidak pernah memberi kami limpahan harta tapi kami selalu bahagia karena ia melimpahi kami dengan cinta....
    aku rindu Bapak.......
    doaku akan kebahagian bapak disana selalu terucap dariku..semoga aku benar-benar bisa menjadi anak sholehah yang kan menjadi bintang penerang bagi bapak disana..seperti bintang sakti kebanggaan bapak...
    Aku rindu bapak...
    aku tutup tulisan ini dengan linangan air mata cinta akan dirinya
    - Mengingat satu bulan kepergiannya- -30 April 2007-

    Lutu: Makanya Jangan Ghosob!!


    Sweer sebenernya ni crita lutu banget, konyol dan sangat memalukan, tapi nggak tau juga ketika kamu membaca tulisan ini ternyata kamu nggak nemu dimana letak kelutuannya. Malam itu habis muter2 ke Pacar Keling sama my huni buni ‘Viranda’ nyari snack murah meriah untuk persiapan tasyakuran big boss ujian skripsi besok, tiba2 terlintas dipikiranku kalo aku butuh banget deker/manset (biasa deker lama kotor dan masih males nyuci hehe) so ga perlu banyak pikir akhirnya bilang ke vir, “vir mampir ke MIP bentar ya!!” Dengan anggukan Vir mengiyakan, akhirnya sampe juga di depan MIP. Karena ni toko sering banget aq satroni jadi apal tata letaknya barang2 yg dijual.Tanpa babibu langsung deh masuk dan menuju ke tempat tumpukan deker. Karena tahu banget karakteristik orang yang nunggu ni toko yang pendiem, miskin ekspresi dan nyungkani, jadi ga perlu basa-basi dan ga usah tengok kesana kemari pokoke godhul basor abis. Nah mungkin Karena focus dgn GB-nya (baca Gadhul Bashor) dan agak sedikit terburu2 sampe2 ga sadar kalo waktu aku keluar dan ngambil sandal sebenarnya aku telah melakukan kecorobohan yg memalukan. Ternyata aku ngambil sandal yang salah, iya kalo sandalnya ketuker dua-duanya (baca:sepasang), nah ini yang ketuker cuman sebelah aja. Dan lebih dodolnya lagi aku baru sadar kalo sandalku sisihan (bukan pasangannya) waktu nyampe dirumah, padahal aku dah muter2 kemana2, ya ..tentunya dengan sandal sisihan itu, ya kalo sandalnya sama2 sandal jepit gitu mungkin rasanya hampir sama, lah ini sandal bener2 beda secara karakteristik, klo kakiku peka mungkin waktu pertama pake langsung protes (terasa rasanya). Dan lebih herannya lagi si Viranda kok juga ga tahu kalo ternyata aku telah make pasangan sandal yg salah. Setelah nyampe dirumah dan sadar kalo sandalku pasangannya salah, aku mikir.. mencoba flash back ke belakang untuk melihat kembali kira2 yang ada ditoko tuh sapa aja waktu aku datang..Upsss..Astaghfirullah waktu itukan cuman ada bapak (tepatnya mas) yang nunggu toko itu..Waduh bener2 kebodohan, kasian bangetkan masnya tar pulang pake sandal yg sisihan yg kiri sandal jepit buntut (miliknya) yang kanan sandal cewek (punyaku, tapi sebenernya ni sandal pinjem seh) Waduh…mo ditaruh dimana ni muka kalo ketemu masnya itu…Waduh lak memalukan sekali…Sampe ada temenku yg nyeletuk begini waktu aku cerita kebodohanku ini “ Mbak2 sampeyan iku ngisin-ngisini akhwat wae” Ssst…dan tau ga seh kebodohan ini sebenarnya jg pernak aku lakukan, jadi ini bukan yang pertama. Moga2 ni bisa di buat pelajaran buat yang lain, dan jujur sebenarnya malu juga sih kalo mo bilang sebenarnya inilah buah dr Ghosob
    istilah2 planet:
    >>Ghosob: meinjam tapi tidak minta ijin (asal ambil aja) >>Gadul bashar: menundukkan pandangan >>Sisihan: bukan pasangannya

    -9 April 2007-

    Bersyukurlah Maka Engkau akan Bahagia


    Siapa sih manusia di dunia ini yang tidak ingin hidupnya bahagia? bahagia dengan segala yang dicita-citakannya. Cita-cita untuk lulus tepat waktu dengan nilai skripsi dan IPK yang sangat memuaskan. Cita-cita untuk segera mendapatkan pekerjaan tetap di perusahaan bonafid dengan gaji yang gede sehabis menyandang gelar sarjana. Cita-cita untuk segera mendapatkan pendamping hidup yang sesuai dengan type dan harapan.
    rintihan mahasiswa semester akhir
    hahh...rasanya ingin cepat berlari kalo perlu terbang untuk segera mendapatkan apa yang dicita-citakan. Tetapi kenapa semuanya tidak lekas menghampiri untuk segera aku dapat apa yang aku cita-citakan? dosen pembimbing yang perfectionis, padahal aku mikir seng penting cepet lulus. Kenapa teman-temanku serasa gampang untuk mendapatkan kelulusannya, padahal kita dulu sama, sejajar, berangkat dari start yang sama, tapi kenapa mereka mencapai finish akademis duluan? dan sekarang rasanya mereka sudah ada diatasku dengan pekerjaan barunya yang mentereng.
    rintihan sarjana pengangguran
    Entah berapa banyak aplikasi yang telah terkirim, dan berapa pula tes psikologis dan interview yang telah aku ikuti, tapi kenapa tak satupun membawa berita yang membahagiakan. iya sih sarjana tapi kalo nganggur?..hhh tekanan sosial terlalu kuat untuk di bendung tanpa status pekerjaan yang jelas. Males banget kalo harus menghadapi pertanyaan "sudah kerja dimana?" kenapa seh orang2 pada ga kreativ kalo ketemu aku, semua pertanyaannya sama.
    rintihan pekerja kontrak
    kapan ya semuanya akan menjadi lebih baik? dengan pekerjaan yang tetap di perusahaan bonafid dan tentunya dengan gaji yang bisa membuatku bangga. bangga karena aku bisa mensubsidi ortu, menabung, dan tentunya memanjakan diriku. hah...bosen juga kerja gini2 aja belum bulannya habis udah tekor, kerjaan yang ga aku banget...kurang menantang, kurang bisa mengasah ide-ideku, hhh cape deh...
    rintihan penunggu giliran
    telah banyak undangan walimahan yang aku hadiri, telah terlalu banyak inspirasi dan asa untuk menyempurnakan separuh dien ini. so kapan dung giliranku?? apa karena kualifikasi yang aku pasang terlalu tinggi (dengan salah satu kata mapan?) atau karena terlalu takut untuk berkomitmen?
    Dan masih banyak rintihan dan keluhan yang akan terus berkumandang di bumi ini yang mensuarakan penderitaan, kekecewaan dan harapan kita yang tak kunjung datang. karena kita terlalu terus memandang keatas, karena kita terlalu enggan untuk menunduk kebawah untuk melihat bahwa kita lebih baik, apapun kondisi kita saat itu. Selain karena keyakinan akan siklus roda berputar tidak pernah benar-benar kita yakini keniscayaannya. Kebahagiaan akan hanya menjadi mimpi ketika kita tidak pernah bersyukur. Bersyukurlah maka engkau akan bahagia. "Life is Beautiful"
    "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. barang siapa diberi hikmah maka dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang memberi pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat" (QS, 2:269) -7 Maret 2007-

    Rindu Kebersamaan itu....



    Kalo ngaku mahasiswa pasti dong pernah merasakan kehidupan berorganisasi, kalo gak pernah wah..berarti peran dan status ke mahasiswaanmu CACAT. Dari beberapa organisasi kemahasiswaan yang pernah aku ikuti mulai dari skala jurusan, fakultas, sampai universitas, tampaknya BEM Universitas yang memiliki impresi spesial bagiku. Sebenarnya ga ada dalam life planku kalo aku akan menghabiskan sebagian cerita hidupku di BEM Universitas. Tapi memang Allah Maha Kreatif dalam membuat skenario kehidupan hambanya. Bagaimana tidak indah skenario ini ketika di BEM Universitas aku menemukan dan tahu banyak hal, yang aku gak dapatkan ditempat lain.
    Aku menemukan gambaran nyata sisi lain dari diriku. Ooow ternyata diriku koleris ya, terkadang sangat perfeksionis apalagi kalo menjelang event, hmmm hati-hati bisa tak telen hidup-hidup kalo kamu tidak amanah. Ooow ternyata aku orangnya ga sabaran ya bahkan terkadang ga terkontrol, ga peduli kamu presiden apa staff klo kamu sok cuek dan menggampangkan siap-siap saja menerima telunjuk dan cucuran airmataku –airmataku hanya sekali kok bendungannya jebol didepan publik– Ooow ternyata aku bawel banget,apalagi sama anak yang males dan ga gentleman. Ooow ternyata aku perkasa juga ya..seharian muter-muter Surabaya sendirian demi program kerjaku terealisasi.
    Aku juga menemukan apa itu arti kebersamaan, kebersamaan untuk berbagi, tidak hanya berbagi amanah tetapi juga rejeki. Ramenya makan bareng di Wapo, jadi tahu deh kalo yang namanya Hadyanto azhari itu simple banget seleranya, teh hangat dan cap cay (mungkin karena dia harus nanggung 30% dari total billing kami makan) dan satu lagi dia juga sangat perhitungan, jadi jangan kaget kalo sebelum pesen makanan dihitung dulu jumlah duit yang akan kita bayar nanti, sehingga kita ga akan keluar dari pagu yang telah kita sepakati (dasar calon akuntan). Gara-gara sering makan bareng juga jadi tahu kalo mensospol itu penggila telor, dan Wapres itu ternyata kritikus sejati makanan, ternyata ada juga cowok yang ga hanya mementingkan kuantitas tetapi juga kualitas, sungguh fenomena yang jarang ditemui di kalangan cowok. Jadi tahu juga kalo Menposdam duitnya selalu koret-koret (afwan), ga seperti Setkab yang duitnya mengalir lancar dari dompetnya, dan jadi tahu kalo pak Kesma itu suka nyoba hal yang baru.
    Kebersamaan yang jarang aku temui di tempat lain,bagaimana kita selalu sungkan untuk berkata tidak apabila salah satu saudara kita minta tolong. Dan aku yakin karena kebersamaan ini jugalah aku dapat menyelesaikan skripsiku hanya dalam waktu 2 bulan, bagiku its Amazing, di tengah-tengah klimaksnya kegiatan BEM aku juga harus memeras otak dan membagi waktuku untuk menyelesaikan amanah akademisku.
    Kebersamaan yang aku tidak dapat temukan ditempat lain juga ketika kita menghabiskan sebagaian besar waktu kita untuk ngurusi program kerja daripada kuliah. dan kebersamaan itu juga kebersamaan untuk selalu membahagiakan saudara kami yg sedang memperingati hari lahir. Walaupun hanya dengan mengantarkan blackforest ke kosnya atau hanya membelikan gorengan lalu dimakan bareng-bareng…inilah kebersamaan kami, Kebersamaan yang selalu aku rindukan…Miss U all guys