• aida: Multi Purpose Vehicle

    Rabu, 16 Januari 2008

    Multi Purpose Vehicle

    Kalau para MTBers akan sangat begitu bangga dengan sepedanya yang berharga jutaan rupiah dengan komponennya yang ber-brand luar negeri, dan kebanggan itu akan semakin paripurna ketika spedanya yang berjut-jut itu telah berkelana menaklukkan jalanan beratus-ratus kilo untuk touring atau telah menaklukan ekstrimnya medan off road. Maka kebanggaan itu berbeda dengan kebanggaanku sebagai pecinta city bike atau kalo pada jaman saya masih kecil dulu biasa disebut “sepeda mini”. Dengan penampilannya yang Girly banget dengan keranjang nan cantik dan anggun serta bonjengan yang gagah dan setia. Membuat sepeda ini tampak mempesona dan dermawan. Kenapa aku begitu PD untuk menyimpulkan seperti itu?

    Setelah genap setengah tahun berjuang bersama, menerobos ramainya jalanan Surabaya, menantang teriknya mentari Surabaya, Pun banjir dan macetnya Surabaya dikala musim hujan. Aku semakin mengaguminya, tidak hanya kekagumanku karena begitu dermawannya ia tetapi juga kekagumanku karena begitu ramahnya dia terhadap para cewek yang mencoba selalu menjaga identitas dan originalitas sebagai seorang perempuan. Bingungkan? Ga usah bingung tak jelasin satu-satu bagaimana dia begitu dermawan dan ramahnya terhadap perempuan dibandingkan sepeda MTB. Tentunya aku tidak akan menyebutkan sifat-sifat dasar yang dimiliki semua sepeda, seperti ramah lingkungan, anti tilang, hemat energy dan membuat badan sehat. Kalo sifat-sifat dasar itu sudah biasa. Nah its time to be extraordinary bike….



    1. dengan keranjangnya nan cantik maka ia akan selalu sedia membantu barang bawaanku. Mulai dari sebuket bunga indah yang dipetik dari kebun tetangga sebelah, ala telenovela atau film-film Jepang dan Korea, halah.. Atau pas diriku pergi kepasar maka dia juga tak segan-segan membawa barang bawaanku mulai dari sayur mayur, tempe-tahu yang lagi jadi barang mewah atau mungkin nasi jagung kesukaanku. Maka dengan bangga dia akan membantuku membawakannya sehingga aku gak perlu repot membawa tas ransel untuk dipanggul dipunggungku (yaiyalah.. masak kepasar bawa ransel) Maka bukan hal yang berlebihan kalo mengutip seperti apa yang dikatakan orang bijak “Buat apa naik sepeda kalo masih memanggul tasmu” (Thanks nte nini* dirimulah orang bijak itu ^_^)


    2. yang berikut ini akan mengukuhkan bahwa gelar MPV dengan kedermawanannya itu bukanlah isapan jempol. Bagaimana tidak seperti pada saat aku diajak gowes* bareng dengan b2wers kemanapun deh, mulai dari itungan 1-5 kilometer sampe puluhan kilometer, maka siap-siap gak hanya barang bawaanku saja yang akan nangkring diatas keranjang MPV, tetapi juga barang bawaan temen-temen, mulai dari makanan kecil, minuman sampai helm. Eitss… tapi kedermawanan ini berdampak keuntungan ekonomis loh.. Gmn ga ekonomis wong aku juga akan bisa ikut menikmati makanan yg dititipkan itu.. Hehehe


    3. Pas temen-temenku datang mengunjungiku, baik di dunia nyata maupun hanya sebatas dunia maya, maka aku akan menawarinya untuk bersepeda bareng. Kalupun aku tidak menawarinya, mereka sendiri yang pasti akan meminta untuk aku bonceng. Seperti pas nana* ke Surabaya untuk mengurusi kerjaannya, dia tidak melewatkan momen ngedate bareng aku dan sepeda MPV-ku. Seharian aku menjamu tamu pentingku ini dengan mengelilingi kampus kami tercinta. Kurang puas dengan view kampus yang biasa aja maka aku berinisiatif menawari nana untuk menjajal kenyamanan taman favoritku*. “Ide yang bagus”, ujar nana. Karena matahari sudah beranjak pergi, nggak ada salahnya kita sekalian membawa bekal untuk berbuka (Pas Ramadhan ne ceritanya). Oke deh setelah semua siap, dengan keranjang cantik yang full perbekalan untuk berbuka, aku genjot deh si MPV tentunya dengan bonceng nana. Untuk sampai ditaman ini kami harus melewati jalan raya yang cukup ramai, nah pada saat seperti inilah kemahiranku sebagai newbie biker di uji. Hmmm…dan ternyata aku dapat belajar cepat untuk menaklukkan ramainya jalan raya Surabaya. “Yee…hebat kamu Ai bisa nyante banget dijalanan yang serame ini …Aaarhhhh keren pengalaman yang tak terlupakan ai” itu kutipan komentar nana sepanjang perjalanan menuju dan pulang dari taman Sulawesi. (he…maaf klo komentar nana itu sebenarnya banyak distorsinya), Itu baru Nana belum temen-temenku yang lain. Seperti temenku si Susan* yang kalo pas lagi pulang kajian dengan tanpa ragu dia akan memintaku untuk anterin dia pulang, ya tentunya gara-gara si MPV yang punya boncengan gagah nan setia. Asyik…berarti akan banyak pahala yang mengalir gara-gara boncengan dan kerancang cantik *_*


    4. Suatu sore ketika aku menuju parkiran di kantorku, aku melihat pemandangan yang aneh dari MPVku. Bukan keranjang yang penuh barang-barang, atau bannya kempes, tapi MPVku dijadikan tempat jemuran. “Iseng sekali”, pikirku. “ Ohh..maaf maap mbak numpang njemur ya”..walah ternyata para atlet-atlet itu toh yg punya pakaian-pakaian basah ini. Jadi setelah mereka kehujanan saat latihan mungkin mereka bingung mo njemur pakaiannya dimana, eh iseng-iseng ada sepeda nganggur yang keranjang dan boncengannya bisa buat jemur pakaian mereka yg basah, akhirnya mereka manfaatkan deh itu sepeda. Hmm..sempurna!!


    5.Nah yang terakhir ini tidak kalah seru..Kalau kalian berada disuatu tempat dan pada saat itu kalian kebelet buang sampah sedangkan ditempat tersebut tidak ada tempat sampah, apa yang akan kalian lakukan? Mungkin kalian akan menyimpan sampah itu ditas untuk sementara waktu sampai menemukan tempat sampah, atau mengantonginya mungkin. Banyak alternative memang, tapi sejak aku punya MPV, aku sekarang ga repot-repot, tidak perlu menyimpan sampah di kantong atau di tas cukup buang ke keranjang cantik MPV. Dan ternyata yang memanfaatkan ide ini tidak hanya aku saja sebagai si Empu MPV itu tetapi juga orang lain. Lagi-lagi si para atlet/atau karyawan lain yang dengan iseng atau sengaja mereka membuang sampah di keranjang cantik itu. Khusnudzonku mengatakan mungkin mereka tidak menemukan tempat sampah, nah kenapa tidak mencoba keranjang cantik itu, mungkin begitu piker mereka. So lagi-lagi pahala bukan…


    6.Oke yang terakhir ini juga gak kalah seru…tadi diawal aku bilang kalau MPV ini sangat ramah cewek, maksudnya bagi kalian para cewek yang pingin tetep mempertahankan identitas dan originalitas kalian sebagai cewek pas mengendarai sepeda, MPVlah pilihannya. Maksud dari identitas dan originalitas disini ialah para cewek yang Roker alias mengenakan rok untuk aktifitasnya sehari-hari. Gak usah kuatir kalian ga bakalan kesulitan mengendarai sepeda MPV meskipun pakai rok, yah mungkin ketika kalian pakai MTB model cewekpun pasti ga senyaman pake MPV sekalipun pakai rok (bukan SARA loh ini, tapi fakta hehehe) Jadi jangan kuatir keanggunanmu sebagai cewek akan tetap terjaga!! Percayalah!!...Gmn tambah cute ajakan ne sepeda?!! d:

    Karena inilah aku dengan sangat bangga memilikinya dan mencintainya. Mungkin dia aku beli tidak dengan nilai nominal yang berdigit-digit alias jutaan, atau mungkin dia juga tidak secanggih sepeda buatan luar negeri. Tetapi aku membelinya dengan penuh niat baik dan ketulusan untuk memilikinya sepenuh hati..untuk membuat lebih banyak lagi inspirasi dan pahala.
    U r My beloved bike “Qoswa Muti’ah”, and u R the one and only my bike!!

    Notice
    *Nte Nini : sahabatku di bike to work, selalu banyak inspirasi kalo dekat-
    dekat dengan dia.
    *Gowes : Bahasa prokemnya anak-anak bike to work untuk menyebut
    ngonthel/bersepeda
    *Nana : Sahabatku di Komuniaksi Unair, saudara seperjuangan pas
    ngerjain skripsi.. gadis manis nan tangguh. Misz U gal T_T
    *Taman Fav: Taman kota favoritku adalah taman yang berada di jl. Sulawesi. Anak-anak bike to work sering menyebutnya “Tasul”. Aku menyukainya karena ditaman mungil ini jarang ditemui orang pacaran, banyak anak-anak kecil dan aku merasa seperti di akuarium. Bener2 Cozy ^^
    *Susan : Gadis cantik ex my roommate..

    4 Komentar:

    Pada 17 Januari 2008 pukul 02.52 , Anonymous Anonim mengatakan...

    Ai..besok2 kalo kajian ato syuro' anterin lagi ya :) enak..jadi kepengen muter2 surabaya pake sepeda.ntar deh kalo udah ada yg mo mbonceng, bkn anti tapi :p
    btw..emang bener kalo sepedaan bnyk manfaat nya.pengalaman pribadi 6 taun di smp n sma..hehehe..
    kapan2 pinjem qoswa nya boleh kan..kali aja terinspirasi jd btw-ers jg (bener gak nulis ny gtu?) :)

     
    Pada 22 Januari 2008 pukul 21.07 , Anonymous Anonim mengatakan...

    ehm, btw-ers penuh semangat! juga kudu semangat merawat b' nya dunk!! kekekkkk...

    Qoswa malang,. sudah mandi belum nak?!
    hwahahhh...

    Mbak..jazakillah udah membolehkanku menunggangi qoswa mu ya!!

    Tetep semangat!!!
    Assalamu'alaikum Wr Wb

     
    Pada 6 Februari 2008 pukul 02.23 , Blogger Dian Wulandari mengatakan...

    Cinta, kapan aku di bonceng naik sepeda :-D

    u dont know how much i miss u ^_^ big hug from me

     
    Pada 6 Februari 2008 pukul 02.24 , Blogger Dian Wulandari mengatakan...

    Cinta kapan aku dibonceng naik sepeda :-D

    u don't have any idea how much i miss u ^_^ big hug :-D

     

    Posting Komentar

    Berlangganan Posting Komentar [Atom]

    << Beranda